Di pagi hari buta, saat orang-orang masih terbaring nyenyak bertutupkan selimut, kami sudah berada di dalam tubuh besi Jenderal Hitam yang membawa kami menembus kegelapan malam menuju Bandung, kota yang sering diidentikan dengan Parisnya Jawa. Perjalanan mudik? Oh, bukan! Kami akan Camping Mewah di Trizara ResortsLembang, atau yang sering disebut GLAMPING.
Glamping. Terus terang, saya baru mendengar istilah ini saat membaca email dari Trizara Resort Lembang, Bandung. Apa sih glamping? Udik bener emak yang satu ini, ya. Ternyata itu merupakan kependekan dari Glamour Camping, dengan kata lain kemping dengan fasilitas hotel berbintang. Eits, bukan bintang yang bertaburan di angkasa ya. Ini beneran campingdengan fasilitas wah, berlangitkan malam bertabur bintang, plus pemandangan yang magnificient dari ketinggian Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Penasaran ngga sih menikmati hal yang saya sebutkan di atas? Banget! Saya saja sampai bela-belain berangkat hari Minggu dini hari buta dari Cilegon, dan kembali dari Bandung maksimal jam 00.00, dini hari buta karena Senin jam 7.00 pagi saya harus berada di Anyer untuk kembali kerja. Tapi, godaan Camping Mewah di Trizara Resorts memang mengalahkan akal sehat saya. Dengan rayuan maut akhirnya saya berhasil meluluhkan hati suami untuk mengantar. Anak-anak? Hmmm, jangan ditanya lagi, mereka sih antusias kalau diajak jalan. Salut buat krucil, rela bangun malam demi emaknya. Hahaha.
Perjalanan Cilegon – Bandung sangat lancar. Ya, iyalah. Dini hari begitu, disamping belum saatnya mudik Lebaran, jadi jalanan memang betul-betul bebas hambatan. Keseruan lain yang tidak kalah asyiknya, yaitu kami menikmati sahur on the road. Dengan menu andalan sederhana saya, nasi goreng seafood dan mie goreng. Excitingsekali pokoknya. Tapi akankah glampingyang saya bela-belain, seindah ekspektasi saya? Baca terus ya, karena ada beberapa kejutan menarik.
Sekitar jam 06.00 pagi kami sudah mulai memasuki tol pasteur. Dengan bantuan Google Maps, kami pun melaju menuju Lembang. Dari Google Maps tersebut, sepertinya tidak sulit mencari lokasi Trizara Resorts. Ada beberapa jalur alternatif menuju tempat berkemah ini, yang mana ke semua jalur ini sebetulnya saling berhubungan. Jadi kami memutuskan untuk mengelilingi jalur tersebut. Jenderal Hitam terus dipacu melewati Farm House, hingga mengitari pasar Lembang, terus melalui Floating Market dan Grand Hotel Lembang.
Baca Juga: Mencari Rumah The Hobbit & Gembok Cinta di Farm House Lembang, Bandung (Part – 1) (Part – 2)
Dari situ kami balik ke arah Jalan Raya Lembang kembali, dan belok kanan ke arah Parongpong (pertigaan ini tidak jauh dari Grand Hotel Lembang). Mengikuti jalan yang berkelok-kelok, kami ingat melewati Sapu Lidi, Bantal Guling, Imah Seniman, sampailah kami di petunjuk arah belok kiri, bertuliskan Trizara. Jalanan di hadapan kami berupa jalan desa yang menanjak.
“Waduh! Nanjak bener! Ini mah tanjakan cintaaa!” Seru saya kegirangan. Entah kapan terakhir kali saya merasakan keseruan seperti ini. Suasana pedesaan mulai terasa di situ. Beberapa warga setempat terlihat berjalan menuruni tanjakan jalan. Melihat tanjakan ini saya teringat tanjakan cinta Unpad Jatinangor. Jadi saking nanjaknya, biasanya lebih enak sambil ngobrol dengan orang yang ditaksir, jadilah sebutannya tanjakan cinta.
“Kayaknya pedesaan banget yak, bener ngga tuh camping bintang lima?” Si suami meledek. “Ngga ada tanda-tanda tuh.” Saya manyun. “Berisik tau! Udah konsentrasi nyetir aja deh.”
Setelah tanjakan, jalan beberapa saat, kita menemukan petunjuk Trizara, untuk berbelok ke kiri. “Itu gerbangnya deh, Yah. Kayaknya kita mesti parkir di situ,” tunjuk saya ke arah lahan kosong yang dibatasi pagar bambu. Di area parkiran tersebut terdapat bangunan-bangunan dari kayu yang menunjukkan ciri tradisionalnya. Tak jauh dari situ ada menara pandang bertuliskan Trizara. Unik sekali menara pandang tersebut. Anak-anak langsung ribut ingin di foto dengan latar belakangnya. Saya agak menyangsikan campingmewah seperti apa yang akan saya jalani. Di depan hanya terlihat gerbang besar berpadu dengan pintu kayu.
Kearifan Lokal di Trizara Resorts Lembang
Seorang petugas penjaga menghampiri kami. Dengan ramah bertanya apakah ada yang bisa beliau bantu. Mungkin karena keramahan khas orang Sunda, bapak tersebut menjelaskan tanpa diminta, “Kami sedang mengembangkan area ini (maksudnya area parkiran). Nanti kedepannya, akan ada makanan khas Sunda di bangunan-bangunan bambu itu.”
Rumput sintetis menyambut kedatangan kita di Trizara Resorts |
Lobi hotel, cafe dan restoran dibuat semi terbuka, sehingga para tamu hotel saat berkunjung di Trizara akan tetap merasakan menyatu dengan alam sekitarnya. Sebelum masuk ke area berkemah, terdapat suatu tangga yang cakep banget dengan dibagian tengahnya terdapat air yang mengalir mirip air terjun mini. Stairway to heaven, we call it. Entah kenapa melihat gerbang, kemudian tangga setelah lobby, saya jadi teringat satu bangunan bersejarah yang ingin sekali saya kunjungi suatu hari kelak. Taj Mahal! Yup, kesan India sedikit terasa di sini.
Cakep kan tangga dengan aliran air ini. Stairway to Heaven |
Mr. Kunal bercerita bahwa dirinya memiliki hobby traveling. Beliau sering melakukan perjalanan, termasuk memanggul ransel ke bukit yang kelak berdiri Trizara Resorts ini. Saat itu dirinya jatuh cinta dengan tempat di ketinggian Lembang ini. Dan satu hal yang tidak terlupakan adalah senyuman warga sekitar yang berpapasan dengannya. Sehingga terbersit niat dalam hatinya, suatu hari kelak akan kembali dan berkontribusi untuk masyarakat sekitar.
Lobi Trizara Resorts yang asyik |
Terus, ada yang membuat saya heran, setiap kemana pun saya melangkah di area Trizara Resorts dan berpapasan dengan pegawainya, dari mulai yang membersihkan rumput, sampai Mbak yang masak di dapur resto selalu menyapa saya.“Selamat pagi, Bu,” begitu sapaannya diiringi dengan senyuman aduhai.Beuh, berasa jadi selebritis. Hahaha. Sumpah, feel homybanget. Entahlah, mungkin karena saya orang Sunda tapi merantau di Banten, jadi sedikit melankolis ketika disapa dengan logat Sunda.
Nah, ternyata para pegawai Trizara Resorts ini kebanyakannya berasal dari masyarakat desa yang tinggal di area tersebut. Tim Trizara memberikan pelatihan kepada mereka, sehingga mereka bisa melayani tamu resorts dengan keramahan hotel. 99% warga lokal yang dibina oleh tim terbaik yang mempunyai pengalaman di bidang perhotelan. Wah, keren yak! Bahkan Kunal yakin bahwa dalam hitungan bulan, para pegawai lokal ini akan mampu berbahasa Inggris. Amsioong! Saya saja bahasa Inggrisnya masih amburadul! kayu.
Ada Apa di Trizara Resorts Lembang?
Secara keseluruhan, luas Trizara Resorts mencapai 3 hektar dengan 47 tenda mewah. Trizara sendiri dalam bahasa Sansakerta berarti kebun atau taman di surga. Ke 47 tenda ini dibedakan juga, jika di hotel-hotel lain mengenal superior, deluxe dan sebagainya, maka di sini kita mengenal Netra Luxury (13 tenda), Zana (12 tenda), Svada dan Nasika (25 kamar). Nama ini pun berbau-bau Sansakerta. Masing-masing nama mempunyai arti tersendiri. Yuk, kita cari tahu lebih lanjut mengenai ke-4 jenis kamar yang tersedia di Trizara Resorts ini.
Jenis – Jenis Tenda di Trizara Resort
1. Tenda Netra
Netra ini menurut Mbak Tiwi, salah satu karyawan yang mendampingi kita, artinya “PENGLIHATAN”. Saya sih percaya saja lah, dibilang begitu juga, karena saya ngga ngerti bahasa Sansakerta. Dari Netra Camp, kalian bisa melihat 3 gunung yang mengelilingi Bandung, yaitu: Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Burangrang dan Gunung Putri. Keterlaluan deh kalau ngga tahu yang namanya Gunung Tangkuban Perahu. Itu lho, Sasakala Sangkuriang, yang jatuh hati pada ibunya sendiri. Eh, tapi Ulu punya cerita yang sukses bikin penasaran tentang Gunung Tangkuban Perahu ini, eung.
Netra Camp dengan pemandangan langsung menghadap 3 gunung di Bandung |
Tenda Netra ini bisa dihuni oleh 2 orang.
2. Tenda Zana
Zana artinya “SENTUHAN”. Uhhh, sentuhan apa yak? Yang namanya di tempat dingin sedikit sentuhan sangat berarti. Eits! Khusus untuk 17 tahun ke atas yak. Tenda yang satu ini diperuntukan khusus bagi para pengantin yang ber-honeymoon atau bagi pasangan yang menginginkan honeymoon ke-2, ke-3, ke-4, bisa juga.
Zana Camp terletak lebih terpisah, untuk menjaga privasi honeymooners |
Letak tenda honeymoon ini sedikit agak di bawah, atau di area lembah. Privasinya biar lebih terjada yak, supaya acara honeymoon-nya lebih syahdu. Prikitiiiw.
Ngomong-ngomong, bisa juga lho kalau kamu mau ngambil paket honeymoon, termasuk candle light dinner di spot yang cakep, plus dekorasi kamar ala pengantin.
3. Tenda Svada & Nasika
Svada artinya “RASA” atau “PERASAAN”, tapi ngga baper yak. Sedangkan Nasika berarti “HIDUNG” atau “PENCIUMAN. Kedua tipe tenda ini bisa dihuni untuk 4 orang dewasa. Kedua tenda ini memang dikhususkan untuk keluarga atau yang ingin bareng-bareng dengan berkemah dengan temannya.
![]() |
Tempat tidur di Nasika, menyenangkan rasanya bangun tidur langsung melihat alam |
Begitu masuk ke dalam tenda, yang pertama kali saya sadari adalah tidak ada telepon. Eh? Serius ngga ada telepon? Ah, serius, masa bohong. Terus kalau mau telepon resepsionis bagaimana? Tenang, jangan panik yak. Karena konsep Trizara ini benar-benar untuk retreat alias rehat dari rutinitas yang membuat pikiran penat, sengaja dijauhkan dari benda yang namanya telepon maupun televisi. Ya, kalau ngga mau lepas dari model beginian sih sama aja bohong yak, hanya mindahin tidur doang. Tapi, untuk keperluan mendesak, kita bisa kok memanfaatkan aplikasi WhatsApp untuk mengontak resepsionist. Sedangkan untuk televisi, jika kita tidak ingin kelewat menonton sepak bola favorit kita, bisa manfaatin fasilitas wi fi yang kencang tanpa buffering dari Trizara Resorts.
![]() |
Masih di Nasika, setiap tenda dilengkapi boks dan kursi di depan tenda |
Oya, di dalam kotak itu, ada colokan banyak loh. Hihi, Ulu bawa colokan tuh, disangkanya ngga tersedia colokan. Daebaklah, Trizara Resorts! Mengerti apa yang kita mau.
Kamar Mandi Yang Istimewa
Menurut kamu, apa yang paling membuat kamu males untuk pergi berkemah?
Fasilitas MCK! Yup betul sekali.
Di kebanyakan tempat berkemah, yang paling saya rasakan adalah kamar mandi dan toilet. Tempat-tempat camping yang pernah saya singgahi, rata-rata memiliki fasilitas kamar mandi umum. Itupun terkadang letaknya cukup jauh dari tenda (tergantung pemilihan tempat). Kebayangkan kalau malam-malam kebelet dapat panggilan alam? Udah gelap, jalan sendirian, dingin, nahan mules lagi.
![]() |
Kamar mandi tenda yang mewah, let's adventure begin here |
“Eh, air panas ada ngga sih, Lu?” Saya sempat bertanya sama Ulu, ragu-ragu saat mau mandi. Dingin eung soalnya. “Ngga tahu, Mbak. Belum mandi juga. Dingin,” jawab Ulu. Duh, di udara sedingin itu dan sehabis capai perjalanan dari Cilegon, saya mengidapkan mandi dengan air panas. Eh, ternyata showernya bisa air panas juga eung. Badan penat pun hilang setelah disiram air panas, dan begitu badan menyentuh kasur yang empuk, langsung saya terdampar di pulau kapuk. By the way, air panasnya maknyus bener, cukup puter dikit saja udah langsung poll panasnya.
Oya, masing-masing tenda di Trizara Resorts ini mempunyai serapan ke dalam tanah. Jadi tidak ada genangan ataupun pencemaran ke tanah. Jadi mereka membuat sistem drainase yang ramah lingkungan gitu.
Aman Ngga Glamping Di Trizara Resorts Lembang?
Inget ngga kalau dulu kemping, kita suka menaburkan garam disekeliling tenda? Tujuannya sih supaya binatang-binatang melata tidak masuk ke dalam tenda kita. Ya, ngga?
Nah, di Trizara Resorts, tenda didirikan diatas konkret yang ditinggikan, jadi mirip dengan panggung. Jadi ngga perlu khawatir dengan binatang melata. Eh, kalau nyamuk bagaimana? Hmmm, itu penutup tendanya ada dua lapis, dan bisa diresletingkan sampai penuh, jadi kecil kemungkinan sih kalau ada yang masuk.
Terus, Trizara Resort juga sudah dilengkapi dengan CCTV yang bisa merekam sampai suaranya juga. Ada deposit box juga sih dimasing-masing tenda.
Fasilitas Seru Lainnya di Trizara Resorts
1) Restaurant, Cafe & Bar
Namanya juga camping mewah ya, jadi fasilitasnya juga lengkap. Mau makan, ngga mesti repot-repot, ada Indriya Cafe, Terrace Cafe, Juice Bar. Oya, di juice barnya kalian akan mencoba juice yang 100% buah asli, tanpa gula dan air.
![]() |
Plaza dan cafe Trizara Resort untuk hang out bersama keluarga atau teman |
Restoran dan bar Trizara Resort ini terbuka juga untuk umum. Jadi yang mau sekedar makan kemudian foto-foto di Trizara Resorts, dipersilahkan, dan untuk foto-fotonya tidak ada fee tambahan.
2) Ruang Meeting
Di Trizara Resort juga ada fasilitas ruang meeting. Jadi, kalau kantor kamu ingin mengadakan meeting yang lain dari pada yang lain, jauh dari hingar bingar kota, di sini cocok banget. Selain seharian meeting, kamu juga bisa bikin request untuk team building di sini. Asyik lho, sumpah! Waktu kemarin ke sana, kita para blogger juga melakukan team building. Seru banget, didukung sama cuaca yang adem. Walaupun kita sedang berpuasa, ngga kerasa lho, tahu-tahu sudah mendekati magrib.
3) Permainan & Aktivitas Seru Mengasah Otak & Fisik
Selain itu, Trizara Resorts menyediakan world game, papan permainan juga ada sepeda. See? Kita memang diajak kembali untuk menikmati alam dan mengakrabkan diri dengan sesama anggota keluarga atau teman-teman melalui permainan-permainan ini.
Permainan lain yang bisa dinikmati di alam terbuka lainnya adalah hulahop, boxing, juga permainan seru seperti monopoli, jenga, scrabble dan lainnya. Yang ini gratis, bisa didapatkan di area resepsionist. Sedankan, jika kalian tertarik untuk fun game atau team building seperti yang kami lakukan di sore hari waktu di Trizara Resorts, harga paketnya Rp 150.000/orang, murah kan?
Seru bermain world game, kalau ngga salah namanya Jenga |
Menurut saya, tempat ini cocok sekali untuk tempat liburan keluarga. Dengan ruang terbuka yang luas dan hijau, akan banyak aktivitas yang bisa dilakukan bersama anak-anak. Mereka pasti senang sekali berlarian di atas rumput, berjalan kaki, dan lainnya.
![]() |
Tempat camping asyik untuk keluarga, banyak ruang terbukanya |
![]() |
Bonfire, api unggun, sambil bakar marshmallow dan bertukar cerita |
![]() |
Pemandangan malam hari dari Netra Camp, berhiaskan cahaya. Aslinya lebih cakep |
4) Pre-Wedding & Wedding
Begitu melihat Trizara Resorts, yang terpikir di benak adalah: gila! Keren nih untuk pre-wedding atau wedding di alam terbuka. Sumpah deh, keren banget nih yang mau pre-wed sama wedding di sini.
Paket pre-wed nya mulai 1,9 juta selama 7 jam, sudah termasuk kamar ganti, makan untuk 4 orang, dan afternoon tea. Sedangkan untuk wedding package, sekitar 85 juta sudah dengan dekorasi yang glamour, dan paket camping mewah di Trizara Resort untuk family (2 camp) dan 1 camp untuk honeymoon selama 2 hari. Tertarik? Call saja Trizara Resorts yaaa . . .
5) Piknik Kebun
Terus bagaimana kalau saya ngga nginep tapi ingin foto-foto? Boleh kok. Malah Trizara Resort menyediakan paket piknik. Kamu nanti akan mendapatkan perlengkapan yang biasa digunakan untuk piknik seperti keranjang piknik yang lengkap isinya dan tikar. Kamu pun bisa bebas sepuasnya berfoto-foto di Trizara Resort. Seru kan. Paket piknik ini bisa kalian dapat dengan harga Rp. 100.000/orang, sedangkan untuk tamu hotel ada diskon nih.
Duh, tulisannya panjang sekali yak, padahal masih banyak yang belum saya tuliskan tentang Camping Mewah di Trizara Resort Lembang.
Ya, sudahlah, lebih baik kalian merasakan langsung deh keseruan Camping Mewah di Trizara Resorts Lembang. Alamatnya di sini yak:
Trizara Resorts Lembang, Bandung
Jl. Pasirwangi Wetan, Lembang, Indonesia
Phone : +62-22-8278-0085
Website : www.trizara.com
Instagram : www.instagram.com/trizararesorts
How to Get There: Trizara Resorts Lembang
1. Jalan Setiabudi
a) Setelah keluar Tol Pasteur – mengikuti arah ke Lembang yang lewat Setiabudi – Sebelum Farm House atau di depan belokan Hotel Grand Hani, ada pangkalan ojek – ikuti jalan masuknya (Jalan Pasirwangi), dengan bantuan GPS lebih okey – Trizara Resort ada di sebelah kanan. Note: jalanan kecil, harus lebih berhati-hati, naik ojek atau gojek lebih gampang.
b) Setelah melewati Setiabudi, masih lurus melewati Farm House – menemukan pertigaan arah Parongpong, ambil belokan ke kiri (jika sampai Grand Lembang, berarti kelewat) – ikutin terus jalan itu sampai nemu pertigaan dengan petunjuk papan Trizara – belok kiri, kamu akan menemukan jalan desa dengan tanjakan cinta – Trizara Resort ada di sebelah kiri (agak sedikit berbelok ke kiri). Note: recommended untuk mobil, jalanan cukup leluasa.
2. Jalan Kolonel Masturi
Keluar Tol Padalarang – belok kiri masuk Jalan Sangkuriang – ikuti terus sampai masuk Jalan Kolonel Masturi – susuri Jalan Kolone Masturi – belok kanan masuk ke Jalan Pasirwangi Wetan.
3. Jalan Sersan Bajuri
Jalan Sersan Bajuri – masuk Jalan Terusan Sersan Bajuri – belok kanan ke arah Jalan Puspa Raya (kompleks Graha Puspa) – sekitar 1 km belok kanan ke Jalan Kolonel Masturi – belok kanan masuk ke Jalan Pasirwangi Wetan – Trizara Resort ngga jauh dari situ.
Note: jalan yang saya tempuh kemarin melalui Jalan Setiabudi, melalui jalan a) dan b)
Tempat Atraksi Menarik di Sekitarnya
1. Kampung Gajah
Kampung Gajah adalah salah satu tempat wisata yang ada di Jalan Terusan Sersan Bajuri. Banyak permainan di sini. Tempatnya asyik sih, hanya sedikit mahal ya untuk masuk ke sini.
Saat saya terakhir ke sini ada banyak macam-macam permainan. Ada bukit teletubbies lengkap dengan rumah-rumah kelinci di dalamnya, ada petik strawberry, ada naik balon udara, seluncuran menggunakan ban, dan lain-lain. Seru deh pokoknya. Mungkin saat ini fasilitasnya malah sudah bertambah banyak.
2. Floating Market
Wisata yang satu ini tidak jauh dari Grand Lembang Hotel, bisa dibilang berdekatan. Nah, jika kamu ke Trizara, dekat sekali ke sini.
Floating Market ini ya pasar terapungnya Lembang. Di sini jajanan-jajanan yang dijual menggunakan sistem koin yang harus kita beli terlebih dahulu. Jajanan pun dijual dalam perahu-perahu, jadi seolah jajan di pasar apung. Ada juga permainan sepeda bebek air, dan tempat lainnya yang bagus untuk sekedar foto-foto.
3. Farm House
Farm House lagi kekinian nih di Bandung. Sayangnya masuk ke sini harus antre. Mulai buka jam 09.00 pagi.
Apa saja yang ada di sana? Ada gembok cinta buat pasangan-pasangan yang romantis. Bisa menggantungkan gembok cinta di sini dan kuncinya dibuang di kolam. Ada juga feeding animal, buat anak-anak dan rumah the hobbit.
Suasana di sini mirip-mirip kota di Eropa. Jadi banyak spot menarik yang instagrammable.
4. Tahu Susu Lembang
Kalau yang ini sih salah satu kuliner khas Lembang. Tahu Susu. Teksturnya lembut. Wajib di coba deh kalau ke Lembang Bandung.
Nah, itu rekomendasi wisata sekitar Trizara Resorts Lembang. Semoga seru ya glampingnya di Lembang dan puas mengelilingi Bandung. See you di cerita perjalanan berikutnya.