Quantcast
Channel: NICHEALEIA
Viewing all articles
Browse latest Browse all 133

Masuk Sekolah Kejuruan Bukanlah Akhir Dunia

$
0
0
Adik-adik yang baru keluar Sekolah Menengah Pertama,  mungkin suka bingung yak,  pilih SMA atau SMK. Ngga hanya mereka pasti ya bingung,  orang tua pun pasti ikutan gegana (gelisah,  galau,  merana). Pilih yang mana yak?
Dulu, zaman saya mau masuk sekolah menengah,  namanya SMK alias Sekolah Menengah Kejuruan,  dianggap sebelah mata.  Iiih,  ga level banget deh masuk SMK.  Itu sekolah identiknya dengan murid-murid buangan yang ngga keterima di SMA favorite, elite.
Sekarang?  Kayaknya masih sama ya imagenya.  Xixixi.  Terbelakang.  Ups!!
Eitstapiii,  sebetulnya pikiran seperti ini harus dihilangkan,  termasuk kita sebagai orang tua harus menggeser paradigma lama seperti ini. 
SMK tidak kalah kok dengan SMA. Apa yang dipelajari di SMA juga dipelajari di SMK.  Hanya saja,  di SMK lebih menekankan pada praktek dibanding sekedar teori, berbanding terbalik dengan belajar di SMA. Eh,  sebetulnya selain SMA dan SMK ada satu lagi sih,  yaitu MA (Madrasah Aliyah), ditujukan bagi yang ingin memperdalam ilmu agama.

Apa yang melatarbelakangi kita harus memilih SMA atau SMK?
Nah,  adik-adik dan para orang tua tercinta,  pilihan SMA atau SMK sepenuhnya terletak ditangan adik-adik atau anak-anak kita.  Kalau seandainya ingin melanjutkan ke PT alias Perguruan Tinggi atau Universitas,  pilihlah SMA.  Tapi,  jika ingin memiliki keahlian khusus,  siap kerja,  ya pilihlah SMK. Namanya juga kejuruan,  pastinya sudah lebih difokuskan lagi untuk keahlian dibidang tertentu (dijuruskan).  Tapiii,  sekali lagi jangan salah.  Anak SMK juga mempunyai hak yang sama untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi.
Emang SMK itu ada bidang kejuruan apa saja,  Mamih?
Banyak,  Nak.
Dengerin Mamih yaaa...
SMK itu macam-macam jurusannya.  Ada yang ke Jogja,  ada yang ke Bandung,  ke Jakarta.  Eh?  Emangnya kamu kira bus antar kota?  Ngga dink,  jadi ada beberapa bidang minat, disesuaikan dengan skill yang ingin kita pilih atau kita minati. Namanya juga skill ya, jadi ya harus spesifik. Ya ada sih yang multi skill, kayak mamih ini. Uhuk!! 
Contoh,  kalau kamu suka atau hobi ngoprek kabel listrik,  kamu bisa ambil SMK Ketenagalistrikan.  Atau,  pengen bisa jalan-jalan gratis ke luar negeri pake kapal,  cobain aja kamu ambil SMK Perkapalan atau Pelayaran. Banyak lho,  dari SMK perkapalan atau Pelayaran ini yang udah bekerja ke Jepang atau negara lainnya.
Kamu doyan traveling?  Mungkin bisa ambil SMK Keparisiwataan.  Tuh kan,  sambil menikmati hobi, bisa belajar juga. Atau mungkin kamu tertarik bekerja di jaringan hotelier?  Bisa banget ambil SMK Perhotelan. Trus, kalau kamu hobi masak dan bikin kue, ada juga jurusan tata boga. 
Banyak kok jurusan-jurusannya. Tinggal dipilih yang sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing. Oya, saat memilih kejuruan, diperhatikan juga ya pemilihan sekolahnya.

Keuntungannya apa sih ambil sekolah kejuruan?
Sesuai Minat &  Hobi
Masuk SMK berarti kamu sudah memilih jurusan yang memang kamu minati. Dan fokus di bidang tersebut. Sesuaikan dengan minat dan hobi kamu ya saat memilih SMK. 
Mandiri,  Siap Kerja
Lulusan SMK memang diarahkan untuk siap diserap oleh dunia kerja. Oleh karena itu SMK lebih banyak praktek. Sehingga mereka menjadi lebih mandiri. 
Jadi inget zaman awal masuk kuliah dulu di jurusan kimia. Beberapa teman yang masuk ternyata lulusan sekolah analis kimia.  Saat praktikum di laboratorium,  mereka lebih percaya diri melakukan titrasi dan metode-metode analisis lainnya.  Kita yang dari SMA,  berusaha keras untuk belajar mengejar ketinggalan keterampilan dalam hal praktikum kimia.
Biasanya anak-anak SMK juga suka ada kurikulum untuk magang di perusahaan atau pabrik,  jadi minimal pernah punya pengalaman memasuki dunia kerja, dan selepas itu bisa lebih percaya diri saat melamar pekerjaan. Lulusan SMK juga sebetulnya lebih mandiri, karena dengan skill yang dimilikinya, bisa juga membuka wisausaha. 
Peluang Kerja Selepas Lulus
Perusahaan atau pabrik pada umumnya mencari pegawai yang mempunyai keahlian khusus untuk beberapa posisi.  Misal,  untuk kerja di jetty atau pelabuhan,  biasanya lebih diutamakan dari pelayaran. Di pabrik,  pasti ada juga yang namanya bagian listrik,  yang direkrut ngga mungkin kan yang ga punya kemampuan listrik? Atau jika di perusahaan manufaktur di bagian quality assurance,  quality control, rata-rata yang diambil adalah lulusan sekolah analis kimia, jika di otomotif yang diambil yang paham mengenai mesin,  ya kaaan?
Oya,  pemerintah juga mencanangkan untuk memperbanyak SMK dengan target lulusan SMK ini sudah punya keahlian dan siap untuk memasuki dunia kerja. 
Nah,  jangan minder lagi yak kalau kamu bersekolah di SMK. Dunia ngga berakhir kok, jika kamu masuk SMK. Buktikan bahwa kamu memang mampu.  Sukses tidaknya seseorang bukan berdasarkan kamu lulus SMK atau SMA, atau pun title yang kamu raih.  Bob Sadino saja lulusan SMK kok...,  jadi orang sukses banget kan?
Apalagi sekarang kita memasuki yang namanya MEA. Udah tahu belum apa itu MEA? Itu loh, Masyarakat Ekonomi ASEAN. Dimana perdagangan antar negara ASEAN terbuka bebas. Oleh karena itu kita harus melakukan persiapan untuk mempunyai skill atau keahlian yang ngga kalah dengan para pekerja-pekerja luar. Diharapkan sih dengan lulusan SMK yang semakin banyak dan berkualitas, kita juga akan mempunyai posisi ya dalam MEA.

Viewing all articles
Browse latest Browse all 133

Trending Articles